Cerpen : Lantas Kemana Dia Pergi? (Bag 6 : Kembali)



Cerita sebelumnya bagian 5

Hari itu, dimana semua telah berakhir. Hari dimana Meta dan Tika tak lagi menyapa. Sesekali mereka menyapaku, hanya saja itu sekedar sapaan biasa. Meninggalkan Tika rasanya ada yang berbeda. Dia yang telah meluangkan waktunya untuk tetap bertahan meski aku masih memikirkan Meta. Namun ada waktu dimana kembali berjalan biasa bahkan sendiri tanpa ada hal yang mengikuti, Cinta.

"An, ada salam dari anak kelas 1, namanya Citra", ucap teman semeja dikelas ku. Citra? siapa dia?

Rekanku, Ridwan memang menjadi objek curhat aku disaat Meta, Tika dan lainnya serasa berbeda. Dialah yang mengenalkanku dengan Tika saat itu. Jadi, untuk memilih teman memang tidak harus pilih-pilih. Namun, jika temanmu menyesatkan, maka jauhilah. Nah Ridwan tipe teman yang baik, bahkan selalu mencomblangkan meski dia sendiri sulit mendapatkan perempuan yang dia inginkan.

Tips memilih teman :

  1. Pilihlah teman yang pandai bergaul, bukan yang sering menggauli pacarnya
  2. Pilihlah teman yang selalu mengajak beribadah, tapi kalau beda Agama ya jangan ikut beribadahnyalah.
  3. Pilihlah teman yang enak diajak Curhat
  4. Pilihlah teman yang bisa mendengarkan keluh kesah kita (sama saja dengan nomor 3 kampret)
  5. Pilihlah teman yang mana dia juga memilihmu (Anjayyy)
  6. Pilihlah sebanyak mungkin


Hari itu, dimana terik matahari mulai sangat menyengat. Panasnya sih orang gila saja pasti kalo kepanasan minumnya es batu 5 balok. Aku kembali seperti biasanya ke Perpustakaan karena guru Bahasa Indonesia kembali tidak masuk. Aku mulai membaca buku yang aku suka, Tabloid BOBO. Kenapa aku lebih baik ke Perpustakaan ketika ada waktu luang?? Bukan karena Kutu Buku, tapi karena di Perpuslah ada AC yang bikin sejuk.

"Ka Kean..", aku seketika menoleh ke arah yang memanggil namaku. "Ya..", balasku. "Aku Citra", oooo jadi ini namanya citra anak kelas 1 yang ternyata... super manis sekali. Tidak terlalu tinggi, tidak juga terlalu pendek. Sedenglah.. Kalo kata orang sih disaat panas, sedang asik baca, eh ada bidadari nyapa itu rasanya Wokeh.

Saat perkenalan denganya, kita mulai sering chat di Whatsapp. Kadang dia ngingetin  udah makan belum? udah minum belum? udah ngupil belum? semua terasa indah saat baru pertama kali kenal. Aku tidak ingin langsuung mempacarinya, karena untuk dijadikan seorang pacar, harus mengenal lebih jauh lagi tentang dirinya. Ya Tuhan, akhirnya setelah lama sekita 87 hari menjomblo, ada juga yang mulai dekat lagi.

"An, kamu lagi deket sama anak kelas 1 ya?", terdengar tanya dari seorang perempuan, Meli. "Eh kamu Mel, ah enggak juga, cuma deket biasa aja", timpal ku. "Yakin nih dia mau dijadiin pacar?" tanyanya lagi. Aku seketika menoleh ke arahnya dan lagi-lagi dia menghilang dan sudah didepan pintu kelas. "Sukses ya An, semoga dia lebih baik dari sebelumnya", ucapnya sambil ngeloyor pergi.

Meli? Ada apa dengan anak itu? Tumben mulai perhatian? Ah sudah jangan dipikirkan. Intinya hati ini kembali berseri, kembali menemukan cinta yang hilang dan kembali semangat pergi ke sekolah. Citra? tapi.........

Selanjutnya.


#Tulisantanpasara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangsa (End)

Mangsa (Eps 4)

Selamanya Bersamamu