Lebaran dan Semua Tradisinya (Indonesia)



Lebaran dalam arti kata ialah suatu perayaan atas dasar kemenangan. Lebaran tentunya sudah sangat melekat di Indonesia, terutama masayrakat muslim. Lebaran berarti hari kemenangan setelah berpuasa penuh selama sebulan lamanya.

Namun, tahukah anda, jika lebaran dimulai, maka kita harus merelakan bulan suci pergi. Bulan yang penuh dengan keberkahan, meskipun sadar atau tidak, di bulan puasa, tetap saja kita melakukan perbuatan dosa. Entah itu membicarakan keburukan orang lain, atau bahkan tanpa sadar kita telalu asik mencari harta dan lupa membaca ayatNya. Penulis juga sadar betul, memang ini bukan ramadhan terbaik, namun setiap orang memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik lagi.


Ada kebiasaan
Sebulan penuh kita menjalankan ibadah puasa, maka akan ada hal dimana kita mulai terbiasa entah bangun pagi untuk menikmati sahur, atau berbuka di petang hari untuk membasahi dahaga yang sudah kering merana. Semua kebiasaan di ramadhan mengajarkan kita untuk bangun malam bukan untuk sahur saja, namun ibadah malam berupa Sholat Tahajud. Serta dilanjutkan Sholat awal pagi, Subuh. Betapa baiknya ramadhan pada kita semua mengingatkan hal tersebut meski secara tidak langsung.

Bau mulut disiang hari pun bukan semata-mata sengaja bau, namun agar kita tidak banyak bicara yang bisa saja membicarakan orang lain yang tidak perlu dan mengurangi kadar kebaikan dan keberkahan kita saat berpuasa. Maka hal sekecil itu tidak perna kita sadari, karena ramadhan begitu cermat memilih kita dan lagi menyayangi kita. Entah bagaimana membalas kebaikan ramadhan, intinya kita harus tetap berbuat baik di bulan-bulan lainnya seraya kita menantikan kembali bulan ramadhan.


Tradisi Lebaran
Ramadhan usai, lebaran pun sampai. Lebaran (Idul Fitri) memang banyak ditunggu semua orang. Lebaran berarti hari kemenangan. Bertakbirlah bagi pembaca yang belum bertakbir. Karena setiap takbir mengandung arti kejayaan dan kemengan. Maka, kejayaan Islam akan terus ada sampai akhir jaman.

Lebaran juga salah satu manusia saling maaf-memaafkan. Bersialturahmi dari yang jauh agar didekatkan, ada waktu yangharus kita tempuh. Maka mudik menjadi pilihannya. Semua mudik, kegiatan kantor, pabrik, pekerjaan lainnya terhenti sejenak. Semua pergi ke kampung halaman untuk bertemu teman lama, sahabat lama, saudara, dan keluarga. Mudik menjadi tradisi yang baik sebenarnya, namun harus tetap teratur dan tertib.

Memaafkan adalah perilaku terindah. Meski berat, tetap saja orang pemaaf akan diberikan kelapangan dada tiada duanya. Maka dari itu, penulis mengucapkan Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir batin. Selamat hari raya idul fitri 1437 Hijriah

N.eP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangsa (End)

Mangsa (Eps 4)

Selamanya Bersamamu