Masih Seumpama

Ada dua bahkan lebih jika kita mengindikasikan pada dunia
Tidak banyak namun lebih jika kita pejamkan mata
Bahkan sangat banyak namun satu jika kita memahami
Bukankah semua itu ada dan tiada?
Bahkan semua lenyap dalam sekejap?

Tidak ada yang abadi
Mungkin hanya goresan tinta yang terpahat
Bahkan besi pun bisa mencair
Namun amarah? Sulit
Seumpama bisa, pasti terbiasa
Seumpama tidak, pasti melunak perlahan

Adakalanya kita menyesal
Bukan karena kita tidak bisa
Melainkan tak paham
Itulah manusia, yang hanya bisa memandang langit dengan tanpa hujan

Seumpama hujan tak turun, bisakah air datang?
Rasanya sulit, bahkan dahaga kering dengan cepatnya

Seumpama kita tak didasari rasa bahagia
Apakah ada senyum disetiap pagi?

Seumpama terkasihi telah tiada
Apakah akan meneruskan jejak ini?

Inilah realita dunia
Bahkan lebih kejam dibanding Ibu Kota
Tidak ada namanya keadilan tercipta
Jika materi masih menguasa
Bahkan keadilan hanya bisnis belaka

Seumpama Sang Proklamator tahu negeri ini banyak koruptor
Apakah beliau masih akan memerdekakan negeri?


Keadilan mahal harganya, dan tidak bisa dibeli dengan Seumpama, Bung...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangsa (End)

Mangsa (Eps 4)

Selamanya Bersamamu