Cerpen : Lantas Kemana Dia Pergi? (bag 2 : secara diam-diam)

Ini sebuah cerpen kelanjutan dari cerita di blog bingkaipena.blogspot.com yang mana bagia 1 bisa kalian liat disini .

Nama saya Kean. Usia saya masih 17 tahun saat itu. Bersekolah ditempat yang baru membuat hari pertama terasa asing. Saya tahu ini hanya hari pertama. Semua teman baru mulai mewawancarai saya entah menanyakan alamat, tempat tinggal, oh bentar, itu sama saja. Yang jelas hari itu bagaikan artis. Semua kepo. Dan pada hari itulah saya mengenal makna kepo yang sebenarnya.

Meta. Teman baik waktu SMP. Oh tidak begitu baik, karena saya membencinya ketika dia harus memilih teman kelasnya. Ya, saat itu mereka menjadi pasangan teromantis di SMP. Sempat berpikir, bagaimana saya memulai suka terhadap lawan jenis saya agar bisa menyaingi mereka. Alhasil, hanya waria-waria keong yang ngedektin. Jijik.

"An apa kabar? Kok bisa sih pindah ke sekolah ini?", tanya dia dengan santai sambil duduk depan meja saya.
"Kamu kenal Kean, met?", cetus cewe temen baik Meta di SMA ini.
"Oh, iya tik, ini Kean, dulu sempet sekelas waktu di kelas 3", Meta tersenyum. Dalam hati inilah kesempatan emas melihat senyum manisnya. Sudah 2 tahun sempet hilang. Dan rasanya saya mulai jatuh cinta lagi sama Tika, eh bukan, Meta maksudnya.

Sejak kembali memulai percakapan dengan Meta, tidak terasa jam istirahat habis. Ya Tuhan, saya belum makan sama sekali. Ya sudah, lagi pula senyum Meta mengenyangkan (kenyang palelu). Meta saat ini sudah memiliki kekasih. Dia lagi-lagi hanya angan belaka. Ya, saya bukan orang populer dikelas apalagi di sekolah. Saya hanya malaikat yang jatuh dari kayangan dan tak mampu terbang lagi.

Meta masuk kelas IPA. Sedangkan saya kelas IPS. Kelasnya deketan. Kelas dia diseberang lapangan olahraga kelas saya. Ya, dipisahkan oleh lapangan olahraga. Kadang kalau ada kesempatan, saya coba main ke kelasnya. Menanyakan hal-hal berkaitan dengan Osis dan lainnya. Kebetulan dia anggota OSIS. Saya sekali lagi hanya anggota kayangan. Done.

Meta tidak berubah. Dia tetap cantik dan menawan. Saya tidak berubah. Tetap kumel, kurus, dan sedikit kusam. Perbandingan kami jauh. Pacarnya Meta anak basket. Dan saya tidak suka basket. Saya lebih senang sepak bola. Dan ini perbedaan yang bisa dikatakan akan sulit merebut Meta dari pacarnya.

Sebulan sudah menjalani hidup disekolah baru ini. Semua gurunya asik. Temannya juga. Tapi ternyata ada yang tidak saya sadari. Bukan karena ada malaikat lainnya yang memantau, tapi ada perempuan lain dikelas saya yang secara diam-diam menyukai saya. Kok bisa tahu? Ya karena saya yang membuat cerita.

Dia Tika. Temen sekelas yang memang terlihat biasa saja. Namun dibalik kesederhanannya, dia memiliki aura kecantikan yang baik. Dia tidak terlalu familiar. Saya mengetahui dia diam-diam memperhatikan saya karena dia selalu bergelagat aneh ketika diajak ngobrol, sering ngasih tau dalam hal pelajaran yang saya tidak bisa, dan lainnya. Oke kali ini saya akan kasih tau tanda-tanda dia mencintai anda secara diam-diam :

  1. Pertama, perhatikan gelagat si dia apakah ada yang beda ketika anda dekati atau sedang ngobrol berdua. Jika ada berarti dia suka dengan anda. Jantungnya berdebar karena anda. Namun jika gelagatnya sampai keringet dingin, itu tandanya dia sedang mules. Ini bahaya kalau sewaktu-waktu dia malah pups dicelana
  2. Lalu, coba tanyakan pada teman dekatnya. Apakah sidia pernah curhat tentang anda. Namun ingat, jangan pernah curhat tentang diri anda ke temen deketnya atau jangan pula malah jadi suka temen deketnya. Itu salah jalan guys.
  3. Ketiga, pastikan si dia memperhatikanmu dalam hal kecil. Misalnya anda lupa tidak membersihkan upil, dan dia akan membuangkannya dari hidung anda.
Tika ialah perempuan yang baik. Dia terlihat anggun dengan hal-hal tertentu. Tidak semua orang memperhatikannya. Namun saat tahu tentang hal ini, saya pun berusaha mencari tahu tentang dia.

Tapi, bagaimana dengan Meta? Ku tatap langit dengan binar, lalu saya bicara pada awan, "jika Tika yang terbaik, maka dekatkanlah, jika bukan maka jauhkanlah", ucap saya di jendela perpus sekolah. Namun dibelakang saya ternyata ada Tika, perempuan yang entah dari kapan mulai saya sukai secara diam-diam juga.

"Kean..... Kamu..........

Dilanjutkn ke bagian 3.

#cerpen
#Tulisantanpasara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INVESTASI ASING, TRANSNATIONAL CORPORATION DAN DOMINASI ASING DI INDONESIA

Ketika Kukira Aku Istimewa

Terima kasih