Ingin Ku Genggam Tanganmu



Dalam bait kesunyian, aku pernah berharap pada suatu hal
Harap akan kebahagiaan, harap akan senyuman harap akan hal baru darimu
Semua hanya untukmu

Entah bagaimana harus kami terima tentangmu
Tentang kematianmu yang membuat kami sedemikian hebat tersentak
Bukan kecewa, tapi kematian benar-benar memutuskan kebahagiaan sedemikian hebat
Dari awalnya yang sudah berharap dan gembira
Pada akhirnya kau lalu begitu saja bagai angin berlalu

Jauh sebelum kau hadir, kami seakan tak mengira akan ada kau kelak
Semua hanya untukmu
Dipersiapkan khusus untukmu
Dan kami sangat bahagia saat kau mulai aktif

Sangat lama dan amat lama memang menunggu kelahiranmu
Tapi semua waktu tak akan pernah terasa berat untuk dilalui

Aku menatapmu, sangat lama menatapmu
Tertegun sembari bersyukur kau hadir disini
Masih tentangmu yang sangat kami  tunggu
Parasmu seakan mengambil seluruh dari ibumu
Amat senang dan bersyukur
Namun di hati ini ada gundah yang tak biasa
Ada resah yang belum hilang

Kami merelakanmu pergi
Meninggalkan kami yang belum mampu menggendongmu
Ingin rasanya menggenggam tanganmu lebih lama
Menciumimu lebih banyak
Memelukmu erat sampai kau terlelap
Sayangnya itu semua harus terhenti sementara
Allah lebih mencintaimu, sayang
Kau dari-Nya dan kini kembali pada-Nya
Tak mampu ku bantah kuasa dan takdir-Nya

Kami akan selalu mendoakanmu disini
Menghangatkanmu dengan Al-Fatihah
Dan bercerita lagi tentang tangismu yang menyapa kami saat itu



Untukmu Nizar Rouf Prasetya  (30 Sep 2018 / 20 Muharram 1440  08:49 – 22:40)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangsa (End)

Mangsa (Eps 4)

Selamanya Bersamamu