Bagaimanapun aku tetap bersamamu
Sekali lagi (sebelumnya pernah menghilang) aku tetap bersamamu. Bagaimanapun tatapan mata ini tetap untukmu. Bagaimana tidak, seberapa kali pun aku mencoba lepas, tetap saja pulangnya pada mu pula. Seperti seekor ternak yang sudah tau rumah ternyamannnya. Ya, itu kamu.
Mungkin ini yang disebut Rindu. Dalam prosesnya harus menjelma jadi orang lain sebelum diri ini tahu bahwa hati ini butuh persinggahan. Oh bukan, tapi butuh tempat terakhir, dan aku tahu itu kamu. Meyakinkan hati memang sulit. Bahkan harus beribu tanya dalam cermin, yakinkah aku denganmu? Tapi pada akhirnya aku tahu semua akan terjawab. Begitulah.
Satu langkah sudah terjejaki. Hanya selangkah lagi untuk memulai dan mengawali semua ini.
Terima kasih untukmu yang tetap bersamaku hingga saat ini. Kita akan melangkah bersama dalam suatu ikrar kelak. Sekali lagi, bersamamu aku kembali menjadi aku saat ini.
Teruntukmu

Komentar
Posting Komentar