Selamat Jalan Rangkas Jaya, Banyak Kisah dalam Perjalanan Bersamamu
Kemarin, tepatnya tanggal 26 Maret 2017, hari itu merupakan
hari terakhir saya kembali ke Jakarta menggunakan moda transportasi Kereta Api,
Rangkas Jaya. Ya, bagaimana tidak, setiap minggu sore selalu menaiki Kereta
Rangkas Jaya (RJ) karena tidak selalu
berhenti disetiap Stasiun dan mendapatkan nomor tempat duduk.
Mengapa saya bilang terakhir? Karena info yang saya dapat,
mulai per 1 April 2017, Keretea RJ maupun Lokal Rangkas lainnya akan
diberhentikan dan sebagai penggantinya, KAI akan memfasilitasi transportasi
dari maupun ke Rangkasbitung menggunakan kereta Shinkansen eh bukan, tapi Commuter line (KRL). Dengan durasi
perjalanan 2,5 jam dengan jangkauan panjang lintasan 74KM, serta setiap Stasiun
berhenti, bukan tidak mungkin akan begitu melelahkan apabila dalam situasi pahitnya ternyata penuh dan sebagai seorang Pria Sejati
akan memberikan tempat duduknya pada perempuan yang membutuhkan (intinya akan
berdiri 2 jam MEEEENNN).
Baik kereta RJ maupun Kalimaya (Tanahabang-Merak) adalah
kereta jenis ekonomi ekspress dimana tidak setiap Stasiun berhenti. Kereta
jenis tersebut sangat nyaman mengingat beberapa orang menginginkan kecepatan
dan kenyamanan tentunya. Memang sih masih ada jenis kereta diesel lainnya
(hanya satu-satunya) per 1 April tersebut yang dapat mengantarkan kita ke
Jakarta dari Rangkasbitung, ya, Krakatau (Merak – Kediri). Tapi kereta Krakatau
berjenis Ekonomi itu tiketnya luar biasah 10x lipat dibanding dengan RJ.
Kereta RJ memang merupakan kereta Legend. Awalnya kereta ini
cikal bakal dari kereta Merak Jaya (Merak-Tanahabang) sebelum adanya Kalimaya.
RJ sendiri diadakan karena desakan masyarakat karena pada saat itu
diberentikannya Merak Jaya. RJ akhirnya beroperasi mulai dari harga Rp.15.000
sampai dapat subsidi per 1 Januari 2016 tahun lalu menjadi Rp.5000. Betapa
istimewanya RJ dimana pada saat itu kereta Lokal dengan harga yang sama namun
RJ tetap berheni di Stasiun-stasiun tertenu saja.
Bagi sebagian orang mungkin akan sangat kehilangan saat RJ
tidak lagi beroperasi. Apalagi bagi pekerja yang setiap jam 6 pagi meggunakan
RJ untuk sampai ke Jakarta. Namun seperti pepatah lawas berkata ada pertemuan akan ada pula perpisahan,
maka RJ pun melakukannya dengan banyak cerita indah pada masanya. Mungkin suatu
saat nanti akan ada lagi Kereta Legend ini, entahlah, yang jelas keretea yang
selalu bermalam di Rangkas ini menjadi kebanggaan masyarakat Rangkasbitung
karena memiliki satu nama Kereta berjenis Ekspress.
Selamat jalan Rangkas Jaya. Terima kasih telah memberikan
keramahan dan kenyamanan bagi kami, pecinta mu yang terus rela menunggu
dibukanya tiket meski harus antri sampai 1 jam disetiap minggu sore. Engkau kelak
akan menjadi cerita indah untuk kami, dan penerus kami kelak.
Nirfan



Komentar
Posting Komentar