Ketika Kukira Aku Istimewa
Kukira hanya untukku dirimu. Ternyata kau terbagi ke segala penjuru, sporadis memberi angin surga pada kawanan pemangsa.
Masih kurangkah telinga ini mendengar keluh kesahmu? Belum cukupkah waktuku untuk membalas segala aduanmu? Jika aku yang kau rasa menenangkanmu, lantas mengapa ia yang memenangkanmu? Siapa gerangan dirinya? Dari mana datangnya? Mengapa aku tidak melihatnya datang? Tampaknya kau terlalu rapih sembunyikan dirinya dalam selimutmu, hingga aku, harapan ini, musnah seketika.
#Sebuahtulisan

Komentar
Posting Komentar