Cerpen : Lantas Kemana Dia Pergi? (Bag 3 : Dilema)

Sebelumnya Bagian 1 dan Bagian 2

"Kean... Kamu... Kamu bilang apa tadi???", tanya seorang perempuan dibelakangku. Seketika aku terkejut, karena dia adalah Tika. Perempuan yang mulai aku suka dan secara tidak sengaja menyebut namanya.
"Oh, mmm gak kok Tik. Tadi cuma lagi baca-baca aja", ngeles dengan tidak hormat.

Sudah hampir satu minggu saya dan Tika tidak saling sapa. Entah lah. Mungkin karena kejadian di perpustakaan sebelumnya. Tika jadi terlihat malu-malu dan entah kenapa saya tertular kemaluannya, ah maksudku sifat malunya. Tapi ada suatu hari dimana kesempatan kami berdua dalam satu ruangan. Ini kesempatan saya menanyakan hal itu.

"Tik, mmmm aku mau nanya boleh?", seraya saya dengan malu-malu.
"Nanya apa An?", dia memandangi wajah kusam ini.
"Aku sebenernya udah..... Mmm udah duhh gimana ya?", gugup itu datang. Sialan.
"Udah apa An?", dia bertanya lagi.
"Aku udah mulai suka sama kamu. Aku selalu memikirkan kamu ahir-ahir ini. Aku, aku sepertinya jatuh cinta sama kamu", loh? Bisa juga saya jujur.
"An.....".

Sejak pengungkapan itu, kami jadi semakin dekat. Tidak seperti sebelum-seelumnya. Bisa dikatakan kami telah mempunyai satu hubungan khusus. Ya, pacaran guys. Kami tidak ingin berlama-lama memastikan hubngan. Karena kami satu kelas, maka tidak seharusnya ada hal yang ditakuti. Kecuali, tidak bisa merayu gadis-gadis cantik dikelas ini.

Semua begitu indah. Satu, dua, tiga, empat, lima, dan enam bulan tidak terasa kita jadian. Tapi mulai saat ini, ada yang kacau. Tapi tidak sekacau muka saya lah.

Meta. Dia perempuan sejak SMP saya suka. Dia mulai kembali hadir dikehidupan ini. Sahabat Meta, Maria, yang mengetahui perasaansaya saat itu ternyata sudah menceritakan semuanya pada Meta. Meta yang setahu saya sudah 2 bulan putus dari mantannya, dia mulai mencari lagi yang cocok dengan dirinya. Namun pilihan itu jatuh pada saya. Ini sinyal bahaya, tapi bagus juga sih.

Bagi laki-laki, jika ada dua perempuan yang menyukai anda dan anda juga menyukai keduanya, itu berarti keberuntungan sedang ada dipihak anda bro. Keren.

Meta mulai mencari tahu tentang saya. Dia tidak peduli saya sudah ada yang punya. Dia tahu, bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama saat SMP dulu.
"An, aku sebenernya udah suka sama kamu dari SMP, tapi aku bingung bilangnya. Sekarang kamu udah ada yang punya. Tapi jujur, aku akan menunggumu", ucap Meta di ruangan perpus.
"Tapi Met, kamu.. "
"Sudahlah, anggep saja aku cuma jujur ke kamu, duluan ya", dia pergi meninggalkan saya.

Ini sudah tidak baik. Ada dua perempuan yang mulai saat ini saya suka. Agak bodoh jika memilih Meta. Tapi tak ada kesempatan lagi jika menolak Meta. Tapi Tika? Dia perempuan yang sangat baik. Dia tidak ada yang kurang. Hanya saja saya tidak terlalu begitu mencintainya, setalah Meta hadir lagi. Ini lah fase dimana saya bisa mengenal kata galau saat itu.

Saya harus bicara hal ini dengan Tika. Dia harus tau bahwa Meta tadi menemui saya. Setelah duduk lama di perpustakaan, saya pun bergegas akan menemuinya. Tapi, ternyata Tika sudah ada didepan pintu Perpustakaan sejak tadi. Berarti dia tahu saya berbicara berdua dengan Meta.
"Tik... Kamu..",
"Ga usah ngomong apa-apa lagi An".....

Nantikan lanjutannya di bagian 4

#Tulisantanpasara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mangsa (End)

Mangsa (Eps 4)

Selamanya Bersamamu